Pages

Tuesday, February 1, 2011

RIWAYAT HIDUP IBNU KHALDUN


Sebuah ciri khas yang melatar belakangi kehidupan Ibnu Khaldun adalah ia berasal dari keluarga politis, intelektual dan aristocrat. Suatu latar belakang yang jarang dijumpai orang. Keluarganya, sebelum menyebrang ke Afrika adalah para pemipin politik di Moorish, Spanyol selama beberapa abad. Dalam keluarga elit semacam inilah ia dilahirkan pada 27 Mei 1332 M di Tunisia. Oleh ayahnya ia diberi nama Abdurrahman Abu Zayd ibn Mohammad Ibnu Khaldun.

Latar belakang keluarga dari saat ia dilahirkan serta menjalani hidupnya nampaknya merupakan faktor yang menentukan dalam perkemangan pemikirannya. Keluarganya telah mewariskan tradisi intelektual kedalam dirinya, sedangkan masa ketika ia hidup yang ditandai oleh jatuh bangunnya dinasti-dinasti Islam, terutama dinasti Umayyah dan Abasiyah memberikan kerangka berpikir dan teori-teori ilmu sosialnya serta filsafatnya.

Sebagaimana pemikir Islam lainnya, pendidikan masa kecilnya berlangsung secara tradisional, artinya ia harus belajar membaca al-Qur’an, hadits, fiqh, sastra dan nahwu sharaf dengan sarjana-sarjana terkenal pada waktu itu.

Ibnu Khaldun meninggal di Mesir tahun 808 H atau 1406 M. Ayah Ibnu khaldun tidak terjun ke dunia politik, ia lebih cenderung menggeluti ilmu pengetahuan dan pendidikan. Ia wafat pada tahun 749 H atau 1339M dan meninggalkan 5 putra yakni: Abdurrahman Ibnu Khaldun (penulis muqaddimah) yang ketika itu baru berumur 18 tahun, Umar, Musa, Yahya, dan Muhammad, putra sulung.

Dan diantara mereka yang selalu berjalan seiring dengan Ibnu Khaldun hanya Yahya(Abu Zakaria Yahya). Ayah Ibnu Kahaldun seorang ulama’ yang ahli dalam ilmu agama. Banyak diantara keturunannya menjadi ulama’ terkemuka di Maghribi dan Andalusia. Memperhatikan silsilah eluarga Khaldun diatas, menunjukkan bahwa keluarga ini mempunyai peranan penting dalam dunia politik dan ilmu pengetahuan. Nama-nama besar yang lahir dari keluarga ini mempunyai andil yang besar dalam intelektualisme dan kemasyarakatan.

Rumah Ibnu Khaldun di Isybillia hingga sekarang masih tetap menjadi perhatian. Rumah  tempat kelahirannya masih utuh, hingga beberapa tahun terakhir rumah tersebut menjadi pusat Idarah “ulya”. Pada pintu masuknya terpampang sebuah batu marmer berukirkan nama dan tanggal lahir Ibnu Khaldun.

0 Coment:

Post a Comment